New York Diterjang Banjir Sampai Statiun Terendam. Hujan deras melanda wilayah timur laut Amerika Serikat pada Senin, 14 Juli 2025, menyebabkan banjir bandang yang mengganggu aktivitas di New York City dan sekitarnya. Salah satu dampak paling dramatis adalah terendamnya beberapa stasiun kereta bawah tanah, termasuk Stasiun 28th Street di Manhattan, di mana air mengalir deras hingga membanjiri peron dan gerbong kereta. Banjir ini juga memengaruhi jalan-jalan utama dan menyebabkan penutupan sementara sejumlah jalur transportasi. Artikel ini akan mengulas kronologi kejadian, dampak banjir, respons pihak berwenang, reaksi masyarakat, dan langkah mitigasi ke depan. BERITA BOLA
Kronologi Banjir Bandang
Hujan deras yang dipicu oleh front dingin yang bergerak lambat melanda New York City dan wilayah Tri-State pada Senin malam. Curah hujan mencapai 6 inci dalam beberapa jam, dengan intensitas hingga 3-4 inci per jam di beberapa daerah. Video yang diunggah di media sosial menunjukkan air mengalir deras ke Stasiun 28th Street, membanjiri peron dan memaksa penumpang mengangkat kaki mereka di dalam gerbong kereta. Stasiun lain seperti 34th Street-Penn Station juga terdampak, dengan air menggenang di peron. Banjir ini menyebabkan penutupan jalur kereta 1, 2, 3, E, F, M, dan R, serta penundaan parah di jalur lain, menurut Metropolitan Transportation Authority (MTA). Jalan-jalan utama seperti Cross Bronx Expressway dan Saw Mill River Parkway juga ditutup karena genangan air dan pohon tumbang.
Dampak Banjir
Banjir bandang ini mengganggu transportasi dan aktivitas sehari-hari di New York City. Selain stasiun kereta bawah tanah yang terendam, kendaraan di jalanan seperti di Scotch Plains, New Jersey, dan Westchester County terjebak air setinggi pinggang. Di Bandara JFK dan LaGuardia, penerbangan mengalami penundaan panjang, dengan beberapa pesawat terjebak di landasan. Di Westchester County, petugas menyelamatkan pengendara yang terperangkap di mobil yang terendam air. Bisnis lokal, seperti Dowling’s Irish Pub di Roselle Park, New Jersey, melaporkan kerusakan akibat air setinggi 30 cm yang masuk ke dalam bangunan. Banjir ini juga memicu kekhawatiran tentang kerentanan infrastruktur kota terhadap cuaca ekstrem, terutama setelah banjir mematikan akibat Badai Ida pada 2021.
Respons Pihak Berwenang
Pemerintah setempat bergerak cepat menangani krisis. Gubernur New Jersey, Phil Murphy, mengumumkan status darurat di negaranya, meminta warga untuk tetap di rumah dan menghindari perjalanan yang tidak perlu. Di New York, Badan Manajemen Darurat kota memperingatkan warga di apartemen basement untuk bersiap pindah ke tempat yang lebih tinggi. National Weather Service mengeluarkan peringatan banjir bandang untuk kelima wilayah kota dan daerah sekitar seperti Bergen dan Westchester County. MTA menangguhkan beberapa layanan kereta dan memperingatkan penundaan parah, sembari mengerahkan tim untuk membersihkan genangan air. Petugas penyelamat di Westchester County dan New Jersey melakukan evakuasi, termasuk menyelamatkan 50 warga dari kompleks apartemen di Petersburg, Virginia, yang juga terdampak banjir.
Reaksi Masyarakat dan Media: New York Diterjang Banjir Sampai Statiun Terendam
Kejadian ini menjadi perbincangan luas di media sosial, dengan warga New York membagikan video dramatis air yang mengalir ke stasiun kereta dan jalanan yang berubah menjadi sungai. Seorang warga menulis di platform X, “Saya dari New York dan belum pernah melihat yang seperti ini. Stasiun kereta banjir, jalanan jadi sungai.” Media seperti CBS New York dan The New York Times melaporkan kekacauan transportasi, dengan liputan langsung tentang penyelamatan dan penutupan jalan. Zohran Mamdani, kandidat wali kota New York, menyerukan peningkatan infrastruktur kota untuk menghadapi realitas iklim baru, menyoroti dampak banjir terhadap warga kelas pekerja. Media lokal juga menyoroti bahwa banjir ini merupakan yang terparah sejak Badai Ida, memicu diskusi tentang perubahan iklim.
Langkah Mitigasi ke Depan: New York Diterjang Banjir Sampai Statiun Terendam
Banjir ini menegaskan perlunya investasi dalam infrastruktur tahan iklim. MTA mengakui bahwa cuaca ekstrem akibat perubahan iklim adalah tantangan utama, dengan banjir berulang kali mengganggu stasiun dan jalur kereta. Pemerintah kota diharapkan mempercepat proyek peningkatan drainase dan perlindungan banjir di stasiun bawah tanah. National Weather Service memprediksi hujan berlanjut hingga Selasa, dengan peringatan banjir dan panas ekstrem masih berlaku. Pihak berwenang juga mendorong warga untuk melaporkan genangan air dan menghindari daerah rawan banjir. Ke depan, kolaborasi antara pemerintah, MTA, dan komunitas diharapkan dapat memperkuat ketahanan kota terhadap bencana serupa.
Kesimpulan: New York Diterjang Banjir Sampai Statiun Terendam
Banjir bandang yang melanda New York City pada 14 Juli 2025 menyebabkan kekacauan, dengan stasiun kereta bawah tanah seperti Stasiun 28th Street terendam dan jalanan utama lumpuh. Respons cepat pihak berwenang, termasuk status darurat di New Jersey dan evakuasi, membantu meminimalkan dampak, tetapi kerusakan infrastruktur dan gangguan transportasi tetap signifikan. Reaksi masyarakat dan media mencerminkan urgensi peningkatan infrastruktur untuk menghadapi cuaca ekstrem. Dengan prediksi hujan yang berlanjut, New York perlu mempercepat langkah mitigasi untuk melindungi warga dan menjaga kelancaran kota di masa depan.