Putin Ancam Akan Serang Ukraina Jika Masih Tidak Mau Damai

putin-ancam-akan-serang-ukraina-jika-masih-tidak-mau-damai

Putin Ancam Akan Serang Ukraina Jika Masih Tidak Mau Damai. Presiden Rusia Vladimir Putin kembali angkat suara di tengah negosiasi damai Ukraina yang tegang. Pada Jumat, 21 November 2025, Putin sebut rencana perdamaian Amerika Serikat bisa jadi dasar penyelesaian konflik, tapi tegaskan jika Ukraina tolak, pasukan Rusia akan maju lebih jauh. Pernyataan ini keluar saat rapat Dewan Keamanan Kremlin, di mana Putin soroti proposal 28 poin dari utusan khusus AS Steve Witkoff. Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hadapi tekanan dari Washington untuk setujui kesepakatan sebelum Thanksgiving minggu depan, dengan ancaman potong bantuan militer. Konflik yang sudah hampir empat tahun rampas ratusan ribu nyawa ini kini di ujung tanduk, dengan garis depan di Donbas yang makin panas dan kedua pihak saling tuding. BERITA BASKET

Isi Pernyataan Putin: Putin Ancam Akan Serang Ukraina Jika Masih Tidak Mau Damai

Putin tak main-main saat bicara soal rencana AS. Ia sebut proposal itu “bisa jadi basis resolusi akhir” karena akomodasi tuntutan kunci Rusia, seperti penyerahan wilayah timur Ukraina, batas ukuran militer Kyiv, dan jaminan netralitas tanpa gabung NATO. Tapi, ia tambah nada ancaman: “Jika Kyiv tolak, maka pasukan kami akan lanjutkan operasi khusus untuk capai tujuan.” Ini bukan retorika kosong—Rusia sudah tingkatkan serangan drone dan rudal di wilayah Kharkiv dan Zaporizhzhia pekan ini, dengan korban sipil naik 30 persen. Putin juga soroti “penyebab akar” konflik, seperti ekspansi NATO dan diskriminasi etnis Rusia di Ukraina, yang harus diatasi dalam kesepakatan. Utusan Rusia Kirill Dmitriev, yang terlibat diskusi dengan Witkoff, sebut rencana ini selamatkan Ukraina dari kehilangan lebih banyak tanah dan nyawa, tapi tekankan propaganda Barat sembunyikan manfaatnya.

Respons Zelensky dan Tekanan AS: Putin Ancam Akan Serang Ukraina Jika Masih Tidak Mau Damai

Zelensky langsung respons dengan hati-hati. Ia sebut menghargai upaya AS untuk akhiri perang, tapi tegas: “Ini harus rencana damai yang nyata dan bermartabat.” Setelah telepon panjang dengan Wakil Presiden AS JD Vance dan Sekretaris Angkatan Darat Dan Driscoll, Zelensky janji diskusi konstruktif, tapi tolak poin-poin yang langgar kedaulatan, seperti amnesti untuk kejahatan perang Rusia atau pemilu paksa dalam 100 hari. Tekanan dari Trump jelas: kesepakatan harus selesai sebelum 27 November, atau bantuan intelijen dan senjata bisa dipangkas. Pejabat AS bantah ancaman eksplisit, tapi sumber bilang ini “dokumen hidup” yang bisa berubah. Zelensky koordinasi dengan pemimpin Eropa seperti Macron, Merz, dan Starmer, yang dukung garis depan saat ini sebagai basis negosiasi dan jaminan keamanan ala NATO untuk Ukraina.

Dukungan Eropa dan Kekhawatiran Global

Eropa tak tinggal diam. Empat pemimpin utama—Prancis, Jerman, Inggris, dan Ukraina—sepakat dukung Zelensky penuh, tolak konsesi berlebih yang bisa dorong Rusia agresif lagi. Mereka sebut perang ini ancaman eksistensial bagi Eropa, dan kesepakatan harus biarkan Ukraina bela diri efektif. Kementerian Luar UE bilang, “Rusia tak punya hak legal atas konsesi dari negara yang diserangnya.” Kekhawatiran global tambah saat Putin ingatkan pasukan Barat di Ukraina bakal jadi target, seperti ancamannya September lalu soal pasukan Eropa pasca-kesepakatan. Analis bilang, rencana AS serahkan leverage Barat ke Rusia, potong bantuan militer dan sanksi, yang bisa ubah peta geopolitik. Di sisi lain, Putin klaim siap bicara tatap muka di Moskow, tapi Kyiv tolak sebagai jebakan.

Kesimpulan

Ancaman Putin soal serangan lanjut jika Ukraina tolak damai jadi pengingat betapa rapuhnya negosiasi ini. Rencana AS tawarkan akhir cepat dengan jaminan keamanan dan rekonstruksi, tapi harga konsesi tinggi—wilayah, netralitas, dan batas militer—bisa khianati perjuangan Kyiv. Zelensky di persimpangan sulit, didukung Eropa tapi ditekan Washington, sementara Putin pegang kartu garis depan. Deadline Thanksgiving tambah urgensi, tapi sejarah bilang diplomasi seperti ini sering gagal tanpa kompromi seimbang. Bagi dunia, ini ujian: damai sejati atau perang abadi? Yang pasti, musim dingin Ukraina bakal dingin dan panjang, tergantung jawaban Kyiv minggu ini.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *