Rusia Lancarkan Serangan Besar ke Ibu Kota Ukraina

rusia-lancarkan-serangan-besar-ke-ibu-kota-ukraina

Rusia Lancarkan Serangan Besar ke Ibu Kota Ukraina. Pagi Jumat 14 November 2025, langit Kyiv diterangi ledakan saat Rusia melancarkan serangan rudal dan drone terbesar sejak awal invasi, menargetkan hampir setiap distrik ibu kota Ukraina. Sirene peringatan udara berbunyi sepanjang malam, memaksa jutaan warga berlindung di bunker sementara ledakan guncang kota. Setidaknya satu orang tewas dan 15 hingga 24 orang luka, dengan kebakaran menyebar di gedung perumahan dan infrastruktur vital. Presiden Volodymyr Zelenskyy sebut serangan ini “jahat” dan “tak beralasan”, menekankan bahwa Rusia coba hancurkan semangat Ukraina di tengah musim dingin yang mendekat. Di tengah perang yang sudah memasuki tahun ketiga, serangan ini jadi pengingat pahit bahwa Kyiv, jantung perlawanan, tetap jadi sasaran utama—dan perjuangan bertahan kian berat.  MAKNA LAGU

Latar Belakang Serangan dan Strategi Rusia: Rusia Lancarkan Serangan Besar ke Ibu Kota Ukraina

Serangan ini bukan kejutan total, tapi skalanya luar biasa. Rusia sudah tingkatkan intensitas serangan udara sejak Oktober, dengan lebih dari 1.000 rudal dan drone diluncurkan ke seluruh Ukraina bulan lalu. Fokus ke Kyiv datang setelah kegagalan kemajuan darat di front timur, di mana pasukan Ukraina tahan tegar meski kekurangan amunisi. Kremlin, di bawah Vladimir Putin, sepertinya gunakan serangan udara untuk tekan moral dan hancurkan infrastruktur energi, mirip pola musim dingin sebelumnya yang sebabkan pemadaman listrik massal.

Data intelijen Ukraina tunjukkan serangan ini libatkan 100 rudal balistik, jelajah, dan hipersonik dari pantai Laut Hitam, plus ratusan drone Shahed yang murah tapi efektif. Target utama: stasiun listrik, jembatan, dan pusat logistik di pinggiran kota. Ini bagian dari strategi “total war” Rusia, yang sudah sebabkan 50 ribu korban sipil sejak 2022. Di sisi lain, Ukraina andalkan sistem pertahanan Patriot dari Barat untuk tangkis 70 persen ancaman, tapi stok rudal terbatas bikin celah. Serangan pagi ini, yang mulai pukul 2 dini hari, jadi yang paling intens di Kyiv tahun ini—mengingatkan warga akan serangan serupa Maret 2022 yang hancurkan TV tower kota.

Detail Serangan dan Dampak di Kyiv: Rusia Lancarkan Serangan Besar ke Ibu Kota Ukraina

Ledakan pertama terdengar pukul 2 pagi, saat drone mendekat dari utara. Dalam dua jam, hampir setiap distrik Kyiv kena sasaran: Solomianskyi rusak parah dengan kebakaran di gedung apartemen, sementara Shevchenkivskyi lihat puing rudal jatuh ke jalan ramai. Walikota Vitali Klitschko laporkan 11 luka di awal, naik jadi 24 setelah tim medis selamatkan korban dari reruntuhan. Satu warga tewas di balkon rumahnya, tertimpa serpihan. Kebakaran menyebar cepat di musim gugur yang kering, libatkan 20 unit pemadam kebakaran yang berjuang padamkan api di tiga lokasi utama.

Infrastruktur kena dampak berat: dua trafo listrik hancur, sebabkan pemadaman di 200 ribu rumah tangga, sementara jembatan kereta di pinggiran rusak, ganggu pasokan bantuan. Pasukan pertahanan udara Ukraina, dibantu radar NATO, tangkis 60 rudal, tapi yang lolos tinggalkan lubang besar di bangunan sekolah dan rumah sakit. Video amatir tunjukkan langit merah karena ledakan, dengan warga berlari ke stasiun metro yang jadi bunker darurat. Di distrik pusat, puing berserakan di jalan Khreshchatyk, ikon kota yang pernah jadi simbol perlawanan Euromaidan. Dampaknya tak cuma fisik: anak-anak trauma, dan ekonomi kota yang sudah lesu tambah terpuruk dengan kerugian estimasi 50 juta dolar dalam semalam.

Reaksi Ukraina dan Respons Internasional

Zelenskyy langsung konfirmasi serangan via video dari bunker, tuntut lebih banyak bantuan udara dari sekutu Barat. “Rusia mau kita gelap di musim dingin, tapi kita tak akan menyerah,” katanya, serukan solidaritas global. Pemerintah Ukraina gelar rapat darurat, alokasikan dana rekonstruksi cepat, sementara tim relawan bagikan makanan dan selimut ke korban. Di front, komandan militer sebut serangan ini distraksi dari kemajuan Ukraina di Kursk, di mana mereka kuasai 1.000 kilometer persegi wilayah Rusia.

Internasional bereaksi cepat. Uni Eropa janji tambah 1 miliar euro untuk pertahanan udara, sementara AS umumkan pengiriman rudal Patriot tambahan meski Kongres masih debat. NATO gelar latihan darurat di Polandia, dan Jerman sebut sanksi baru terhadap Rusia atas “kejahatan perang”. Putin, di Moskow, bilang serangan itu “respons sah” terhadap “provokasi Ukraina”, tapi analis lihat ini upaya tekan negosiasi damai yang mentok. Di Kyiv, demonstrasi kecil pecah di alun-alun Independen, dengan warga nyalakan lilin untuk korban—simbol ketangguhan yang sudah jadi ciri kota ini.

Kesimpulan

Serangan besar Rusia ke Kyiv pada 14 November 2025 jadi pukulan telak bagi Ukraina, tapi juga bukti ketangguhan ibu kota yang tak pernah patah. Dengan satu nyawa hilang, puluhan luka, dan kota penuh puing, warga Kyiv tetap bangun pagi itu untuk bersihkan reruntuhan. Zelenskyy dan sekutunya punya tantangan besar: perkuat pertahanan sebelum musim dingin datang, sementara Rusia tunjukkan ia tak ragu eskalasi. Di tengah perang yang panjang, serangan ini ingatkan dunia bahwa damai tak dekat, tapi semangat Ukraina justru tambah kuat. Ke depan, bantuan Barat dan solidaritas internal jadi kunci—Kyiv tak cuma bertahan, tapi terus lawan. Pengamat harap ini jadi titik balik, di mana tekanan global paksa Rusia mundur, biar kota indah ini tak lagi jadi medan perang.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *