RS Polri Terima 21 Jenazah dari Kebakaran Terra Drone. Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi pusat duka cita nasional setelah menerima 21 kantong jenazah korban kebakaran hebat di gedung Terra Drone, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang (9 Desember 2025). Kebakaran yang bermula pukul 12.40 WIB ini menewaskan setidaknya 21 orang, dengan mayoritas korban berasal dari lantai 3 dan 4 yang terjebak asap pekat. Petugas pemadam kebakaran dan polisi evakuasi jenazah secara bertahap hingga sore hari, di mana ambulans berjajar di depan Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri. Dugaan awal penyebabnya ledakan baterai drone di lantai satu, yang picu reaksi berantai hingga api merambat ke lantai enam. Tragedi ini bukan hanya angka, tapi cerita puluhan keluarga yang kini tunggu identifikasi DNA—pengingat pilu soal keselamatan kerja di era teknologi. INFO SLOT
Evakuasi Jenazah yang Dramatis: RS Polri Terima 21 Jenazah dari Kebakaran Terra Drone
Proses evakuasi jenazah berlangsung mencekam sejak api pertama kali terdeteksi. Sebanyak 25 unit truk pemadam dan 89 personel dikerahkan, tapi asap hitam tebal blokir visibilitas, paksa tim masuk lewat jendela dan tangga hidrolik. Hingga pukul 15.30 WIB, 21 kantong jenazah dievakuasi dari berbagai lantai, dengan 12 dari lantai 3 (ruang meeting dan workstation) dan 6 dari lantai 4 (lab pengujian). Sisanya tersebar di lantai 5 dan 6, di mana karyawan istirahat makan siang terjebak. “Kami temukan mereka lemas di sudut ruangan, tangan saling genggam,” cerita seorang petugas SAR, soroti betapa cepatnya asap karbon monoksida habiskan oksigen. Ambulans berbaris di depan gedung, angkut jenazah ke RS Polri dalam konvoi, sementara keluarga menunggu di posko sementara dengan air mata dan doa. Penyisiran akhir selesai pukul 16.00 WIB, tapi polisi tak tutup kemungkinan angka naik jika ditemukan korban tersisa.
Kondisi Korban dan Proses Identifikasi: RS Polri Terima 21 Jenazah dari Kebakaran Terra Drone
Di RS Polri Kramat Jati, 21 kantong jenazah langsung dibawa ke ruang forensik untuk autopsi awal. Mayoritas korban—15 wanita dan 6 pria—tewas lemas akibat hirup asap, bukan luka bakar parah, seperti konfirmasi Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro. “Mereka tumbang sebelum api sentuh, oksigen habis dalam 5-10 menit,” ujarnya. Termasuk di antaranya seorang ibu hamil di lantai 4, yang identitasnya jadi prioritas utama. Proses identifikasi pakai DNA dan sidik jari, karena wajah korban sulit dikenali akibat asap. Kepala RS Polri, Brigjen Pol Prima Heru Yulihartono, sebut tim forensik kerja nonstop, harap selesai dalam 48 jam. Sementara itu, 20 korban luka ringan—seperti sesak napas—dirawat di RSCM dan RS Polri, dengan 5 masih kritis di ICU. Keluarga korban banjiri RS sejak sore, bawa foto dan pakaian untuk bantu verifikasi.
Penyebab dan Respons Instan
Dugaan awal polisi: thermal runaway pada baterai lithium-ion di lantai satu selama pengisian, picu ledakan kecil yang kambuh jadi inferno. Kabel listrik dan ventilasi buruk percepat rambat api, sementara alarm otomatis gagal aktif. “Pegawai sempat padamkan manual, tapi panas berantai bikin api meledak lagi,” tambah Susatyo. Manajemen Terra Drone langsung tutup operasi, koordinasi santunan 100 juta per keluarga korban jiwa, plus bantuan psikologis. Wali Kota Jakarta Pusat janjikan audit keselamatan gedung serupa, fokus instalasi listrik dan rute evakuasi. Kementerian Ketenagakerjaan libatkan tim investigasi untuk cek protokol penyimpanan baterai—risiko yang sering diabaikan di industri drone. Komunitas Kemayoran gelar doa bersama malam ini, tunjukkan solidaritas di tengah duka.
Kesimpulan
RS Polri Kramat Jati terima 21 jenazah korban kebakaran Terra Drone jadi babak pilu dari tragedi yang tewaskan puluhan nyawa, dengan asap pekat sebagai pembunuh diam-diam. Dari evakuasi dramatis hingga identifikasi DNA yang melelahkan, cerita ini ungkap celah keselamatan mematikan: baterai rentan, ventilasi buruk, dan jam istirahat yang fatal. Bagi keluarga yang tunggu kepastian, dukungan penuh jadi pegangan, sementara penyelidikan polisi harap beri jawaban adil. Tragedi Selasa ini panggil reformasi mendesak—keselamatan kerja tak boleh jadi korban efisiensi. Jakarta berduka, tapi dari duka lahir harapan: gedung lebih aman, nyawa lebih terlindungi. Selamat jalan, para korban; ingatan kalian dorong perubahan.