Pedagang Cerita Bagaimana Bisa Selamat di Kebakaran Puring

pedagang-cerita-bagaimana-bisa-selamat-di-kebakaran-puring

Pedagang Cerita Bagaimana Bisa Selamat di Kebakaran Puring. Kebakaran hebat melanda Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin petang, 28 Juli 2025, menghanguskan sekitar 500 kios. Para pedagang yang menjadi tulang punggung perekonomian pasar legendaris ini berjuang menyelamatkan barang dagangan di tengah kepanikan. Kisah-kisah heroik mereka menggambarkan ketangguhan dan solidaritas saat menghadapi bencana. Meski kerugian material sangat besar, para pedagang bersyukur bisa selamat dari kobaran api. Artikel ini mengulas bagaimana pedagang lolos dari maut, penyebab kebakaran, dan dampaknya terhadap korban jiwa. BERITA LAINNYA

Bagaimana Pedagang Tersebut Bisa Selamat?

Para pedagang Pasar Taman Puring menunjukkan reaksi cepat saat kebakaran terjadi. Banyak di antara mereka, seperti Radiyanto, pedagang audio mobil, mendengar teriakan “kebakaran” sekitar pukul 18.00 WIB dan segera berlari menyelamatkan barang. Radiyanto berhasil menyelamatkan sebagian dagangannya sebelum api membesar, meski banyak barang lainnya ludes. Pedagang lain, seperti Ika, yang berjualan minuman kemasan, langsung bergegas ke pasar begitu mendapat kabar saat waktu Magrib. Ia dan pedagang lain berlarian mengangkut karung berisi barang dagangan ke luar pasar. Hanan, pedagang berusia 24 tahun, bahkan membantu tetangga kios menyelamatkan barang meski harus mengorbankan dagangannya sendiri. Solidaritas ini terlihat saat pedagang saling bahu-membahu, seperti Vina Agustina dan suami, yang bergegas kembali ke pasar untuk menyelamatkan apa yang mereka bisa. Meski panik, para pedagang berhasil menyelamatkan sebagian barang dan, yang terpenting, nyawa mereka sendiri.

Bagaimana Kebakaran Tersebut Bisa Terjadi?

Kebakaran di Pasar Taman Puring terjadi sekitar pukul 18.02 WIB, berawal dari kepulan asap di blok D dan E pasar. Petugas keamanan, seperti Zein, melihat nyala api dari sebuah kios yang sudah tutup. Informasi dari pedagang menyebutkan api diduga berasal dari toko pakaian bekas di bagian tengah pasar, tempat yang padat dengan kios-kios berjualan pakaian, sepatu, dan tas. Meski petugas keamanan sempat mencoba memadamkan api secara manual, upaya ini gagal karena api menyebar cepat akibat banyaknya material mudah terbakar. Sebanyak 34 unit truk pemadam kebakaran dan 115 personel dikerahkan, tetapi api baru terkendali menjelang pukul 21.00 WIB setelah proses pemadaman dan pendinginan. Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih diselidiki oleh polisi dan dinas pemadam kebakaran, dengan dugaan awal menjurus pada korsleting listrik atau kelalaian di salah satu kios.

Apakah Kebakaran Ini Memakan Korban?

Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa dalam kebakaran ini. Para pedagang, seperti Ruslan dan Ika, memastikan tidak ada suara ledakan atau indikasi bahaya lain yang memperparah situasi. Sebagian besar pedagang sudah menutup kios saat kebakaran terjadi, sehingga banyak yang tidak berada di lokasi. Evakuasi cepat oleh pedagang dan warga sekitar, ditambah respons tanggap dari petugas pemadam, mencegah adanya korban. Namun, kerugian material sangat besar, dengan pedagang seperti Rian Ranjani, penjual sepatu, memperkirakan rugi hingga Rp300 juta, dan Ebeat, pedagang aksesoris, kehilangan Rp30-40 juta. Sekitar 500 kios ludes, meninggalkan para pedagang tanpa tempat usaha.

Kesimpulan: Pedagang Cerita Bagaimana Bisa Selamat di Kebakaran Puring

Kebakaran Pasar Taman Puring pada 28 Juli 2025 menjadi pukulan berat bagi para pedagang, namun kisah kepanikan dan solidaritas mereka mencerminkan ketangguhan menghadapi bencana. Respons cepat dan kerja sama antarpedagang memastikan tidak ada korban jiwa, meski kerugian material sangat besar. Penyebab kebakaran masih diselidiki, tetapi peristiwa ini menegaskan perlunya sistem keamanan yang lebih baik di pasar tradisional. Para pedagang kini berharap bantuan pemerintah untuk relokasi dan modal agar dapat bangkit kembali dari musibah ini.

BACA SELENGKAPNYA DI..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *